Tutorial PHP Dasar Part 15: Tipe Data Boolean dan Penulisan dalam PHP

Sebelumnya kita telah membahas tentang Tipe Data Array dan Penulisannya dalam PHP. Sekarang, kita akan lanjut membahas tipe data lainnya yaitu Boolean.
Tipe Data Boolean
Boolean merupakan tipe data yang hanya memiliki 2 nilai saja, yaitu true
(benar) dan false
(salah). Data boolean juga bisa digunakan dalam operasi logika seperti kondisi IF, dan looping (perulangan). Penulisan true atau false pada boolean bersifat non-case sensitif, artinya bisa ditulis sebagai TRUE
, True
, dan true
.
Contohnya seperti dibawah ini:
<?php
$true = 1;
$false = 0;
echo "benar = $true, salah = $false";
//output: benar = 1, salah = 0
?>
Karena PHP adalah loosely tiped language atau bahasa pemrograman yang tidak bertipe, maka akan menimbulkan sebuah variabel dikoversi menjadi tipe data lainnya. Kita akan memahaminya sejenak aturan tipe data boolean jika dikonversi dari tipe data lainnya.
- Integer 0, dianggap sebagai
false
. - Float 0.0, dianggap sebagai
false
. - String kosong (“”) dan string “0” dianggap sebagai
false
. - Array tanpa elemen, dianggap sebagai
false
. - Objek tanpa nilai dan fungsi, dianggap sebagai
false
. - Nilai null, dianggap sebagai
false
.
Selain 6 kondisi diatas, sebuah variabel juga akan dikonversi menjadi true. Contohnya seperti dibawah ini:
<?php
$a = FALSE; //false
$a = ""; //false
$a = " "; //true
$a = 1; //true
$a = -2; //true
$a = "ngoding" //true
$a = 3.14; //true
$a = array(); //false
$a = array(8); //true
$a = "false"; //true
?>
Kita perhatikan beberapa konversi diatas, string ""
dianggap sebagai false
:
$a = ""; //false
Tapi string ” ” adalah true
, karena tetap terdapat nilai didalamnya.
$a = " "; //true
String “()” juga dianggap false
:
$a = array(); //false
Tapi string “false” dianggap true, karena ada nilai didalamnya.
$a = "false"; //true
Kita bisa belajar lebih teliti berdasarkan ini karena kesalahan dalam kode program sering terjadi karena “konversi” dari tipe data lain menjadi boolean. Dengan berdasarkan hal itu kita usahakan untuk membuat variabel boolean dengan nilai yang pasti dan tidak bergantung kepada aturan “konversi” boolean dari PHP.
Jadi seperti itulah pembahasan tentang Boolean. Karena kita sudah belajar tentang tipe data, pada tutorial selanjutnya kita akan mulai praktek karena akan membahas tentang operator dan logika pada PHP.
Dibawah ini merupakan semua list dari proses part Belajar PHP Dasar- Tutorial PHP Dasar Part 1: Definisi dan Fungsi PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 2: Sejarah dan Perkembangan PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 3: Install XAMPP Untuk Menjalankan PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 4: Cara Menjalankan File PHP Dengan XAMPP
- Tutorial PHP Dasar Part 5: Cara Kerja Web Server Terhadap Kode PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 6: Input Kode PHP ke HTML
- Tutorial PHP Dasar Part 7: Aturan Penulisan Kode PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 8: Penulisan Komentar Kode PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 9: Variabel dan Penulisan di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 10: Konstanta dan Penulisan di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 11: Tipe Data Integer dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 12: Tipe Data Float dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 13: Tipe Data String dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 14: Tipe Data Array dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 15: Tipe Data Boolean dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 16: Mengenal Operand dan Operator
- Tutorial PHP Dasar Part 17: Fungsi var_dump() dan Penulisan dalam PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 18: Operator Aritmatika, Relational, & Logical di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 19: Operator Perbandingan di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 20: Operator Increment dan Decrement di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 21: Operator Assignment di PHP
- Tutorial PHP Dasar Part 22: Operator Gabungan Assigment di PHP