Tutorial PHP Dasar Part 2: Sejarah dan Perkembangan PHP

Brian Harris / / PHP, PHP Dasar
sejarah dan perkembangan php

Rasmus Lerdorf merupakan pembuat PHP pertama kali pada tahun 1995. Pada masa itu, PHP kepanjangan dari Personal Home Page atau biasa dikenal dengan situs personal (pribadi) yang bernama Form Interpreted (FI). Form Interpreted memiliki wujud berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Pada tahap selanjutnya, Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Langkah ini membuat kode sumber tersebut menjadi sumber terbuka (open source) sehingga menyebabkan banyak programmer tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.


PHP/FI: Personal Home Page/Form Interpreted 2

PHP/FI 2.0 dirilis pada November 1997. Pada saat itu, interpreter PHP telah diimplementasikan dalam bahasa program C. Modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan juga disertakan. Sedangkan pada tahun 1997, perusahaan bernama “Zend” menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih kuat/cepat. Kemudian, pada Juni 1998, Zend merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikannya sebagai PHP 3.0. Dengan adanya peresmian tersebut, singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessor.

Berikut ini adalah email dari Rasmus yang ditujukan kepada group Usenet pada tahun 1996.

From: [email protected] (Rasmus Lerdorf)
Subject: ANNOUNCE: PHP/FI Server-side HTML-Embedded Scripting Language
Date: 1996/04/16
Newsgroups: comp.infosystems.www.authoring.cgi
 
PHP/FI is a server-side HTML embedded scripting language. It has built-in
access logging and access restriction features and also support for
embedded SQL queries to mSQL and/or Postgres95 backend databases.
 
It is most likely the fastest and simplest tool available for creating
database-enabled web sites.
It will work with any UNIX-based web server on every UNIX flavour out
there. The package is completely free of charge for all uses including
commercial.
 
Feature List:
. Access Logging
Log every hit to your pages in either a dbm or an mSQL database.
Having hit information in a database format makes later analysis easier.
. Access Restriction
Password protect your pages, or restrict access based on the refering URL
plus many other options.
. mSQL Support
Embed mSQL queries right in your HTML source files
. Postgres95 Support
Embed Postgres95 queries right in your HTML source files
. DBM Support
DB, DBM, NDBM and GDBM are all supported
. RFC-1867 File Upload Support
Create file upload forms
. Variables, Arrays, Associative Arrays
. User-Defined Functions with static variables + recursion
. Conditionals and While loops
Writing conditional dynamic web pages could not be easier than with
the PHP/FI conditionals and looping support
. Extended Regular Expressions
Powerful string manipulation support through full regexp support
. Raw HTTP Header Control
Lets you send customized HTTP headers to the browser for advanced
features such as cookies.
. Dynamic GIF Image Creation
Thomas Boutell's GD library is supported through an easy-to-use set of
tags.
 
It can be downloaded from the File Archive at: <URL:http://www.vex.net/php>
--
 
Rasmus Lerdorf
[email protected]

Pada email tersebut, Rasmus juga menjelaskan penambahan fitur-fitur baru didalam PHP/FI versi 2.0. Pada pengumuman ini, kata Scripting Language (Bahasa Script) digunakan dalam PHP untuk pertama kalinya.

Alasan utama untuk perilisan versi kedua ini dikarenakan tuntutan programmer web yang saat itu menginginkan lebih dari sekedar kumpulan fungsi-fungsi, tapi juga membutuhkan fitur logika seperti IF dan ELSE.

Perkembangan PHP selanjutnya yaitu berupa perilisan PHP 4.0 pada pertengahan tahun 1999 oleh perusahaan Zend. PHP 4.0 merupakan interpreter PHP terbaru dan merupakan versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21 ini. PHP 4.0 banyak dipakai karena memiliki kemampuan membangun aplikasi web yang kompleks, tapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Akhirnya, pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Adanya PHP 5.0 ini ditandai dengan prubahan besar pada inti interpreter PHP. Hal ini karena PHP 5.0 juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke ara paradigman berorientasi objek.

PHP Versi 6.0, sejak tahun 2005 pengembangan PHP 6.0 terutama dalam kemampuannya mendukung Unicode, untuk PHP bisa mendukung berbagai jenis karakter bahasa non-latin. tapi karena beberapa alasan seperti kurangnya programmer pada saat itu dan membuat performa yang tidak memuaskan, pengembangan PHP 6.0 pun dihentikan dan fitur fitur yang seharusnya ada di PHP 6.0 telah dimasukan ke dalam PHP 5.0.

PHP Versi 7.0, pada tahun 2014, sebuah proyek lanjutan PHP mulai mengemuka dunia, yaitu PHP 7. para programmer sedikit bingung dengan penamaan versi PHP yang akan dirilis ini, apakah akan menyebutnya sebagai PHP 6 atau PHP 7. Walaupun PHP versi 6 telah resmi ditinggalkan, namun banyak artikel dan buku yang ditulis mengenai PHP 6. Setelah mengambil voting, nama PHP versi 7 akhirnya menjadi keputusan final. Dengan demikian, kita tidak akan melihat PHP versi 6, dan langsung loncat ke PHP 7. PHP 7 berkembang dari proyek experimen yang dinamakan PHPNG (PHP Next Generation). Proyek ini bertujuan untuk menyusun ulang kode PHP untuk meningkatkan performa. Pada Juli 2014, sebuah percobaan mendapati hasil bahwa PHPNG mengalami peningkatan performa hampir 100% dari versi PHP sebelumnya.


Pada tutorial PHP kali ini, kita telah membahas tentang sejarah PHP secara singkat untuk menjadi bahasa pemrograman server-side paling populer hingga saat ini. Karena kita memerlukan Web Server untuk menjalankan PHP, maka pada tutorial selanjutnya kita akan membahas Cara Menginstall PHP dengan Xampp.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *