Memilih bahasa pemrograman menjadi hal rumit bagi orang yang hendak terjun ke dalam dunia
pemrograman. Hal ini karena telah berkembang berbagai jenis bahasa, seperti JavaScript, SQL, Java,
Python, PHP, C++, TypeScript, dan Ruby. Tepat memilih bahasa akan mempercepat proses belajar.
Secara dasar, bahasa pemrograman adalah runtutan notasi sintaks yang berguna untuk memahami
dan memberi perintah kepada mesin. Mesin memiliki logika berbeda dengan manusia, untuk
menjembataninya dibuatlah kode sistematis atau disebut sebagai algoritma. Oleh karenanya
kebutuhan perintah berbeda membutuhkan bahasa berbeda pula.
Mengenali dan memilih bahasa pada pemrograman dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama
adalah memilih berdasarkan target. Cara kedua adalah memilih berdasarkan tingkat kerumitan. Cara
pertama cocok untuk developer yang memiliki tujuan spesifik, seperti mengembangkan web.
Sedangkan cara kedua cocok untuk orang yang berminat pada programming.
Memilih Berdasarkan Tujuan yang Ingin Dicapai
Teknik memilih bahasa pemrograman berdasarkan tujuan memungkinkan developer untuk lebih
fokus pada goals. Ibaratnya seperti memilih bahasa ketika ingin pergi ke luar negeri. Kita tidak boleh
belajar bahasa arab jika ingin pergi ke Korea, karena bahasa tersebut tidak akan terpakai di sana.
Programming pun juga demikian, menentukan output program membantu memilih bahasa dengan
tepat. Tentukan arah atau goal tertinggi, seperti membuat aplikasi android, membuat website,
membuat game, atau membuat komputasi dan analisis data. Setelah itu pelajari karakteristik masing –
masing sintaksnya.
Contoh rekomendasi bahasa pemrograman yang sesuai dengan tujuan adalah memilih python untuk
mengembangkan game atau mengembangkan program komputasi dan analisis data. Contoh lainnya
adalah memilih SCC dan Javascript jika ingin mengembangkan dan mengoptimalkan pembuatan
website. Kuncinya terletak pada arah atau tujuan akhir belajar.
Kelebihan memilih menggunakan teknik ini adalah tingginya tingkat fokus. Dengan berpatokan pada
tujuan, developer akan fokus membedah teknik programming untuk mencapai tujuannya. Selain itu
dengan fokus pada satu bahasa terlebih dahulu, memungkinkan untuk familiar dengan algoritma
mesin. Pemahaman ini akan membantu untuk mempelajari bahasa pemrograman lainnya.
Memilih Berdasarkan pada Tingkat Kerumitan
Memilih bahasa pemrograman berdasarkan kerumitan membantu developer untuk mempelajari
basic-basic algoritma komputer secara cepat. Cocok untuk orang-orang dengan memiliki minat tinggi
pada programming dan waktu belajar cukup banyak. Seperti pelajar, mahasiswa, atau masyarakat
umum yang berminat pada programming.
Teknik ini berbeda dengan teknik sebelumnya, berfokus pada goals. Pada teknik ini memiliki fokus
pada konsep bahasanya. Mempelajari sintaks dan algoritma terlebih dahulu, entah nantinya akan
membuat web, mengembangkan game, atau membuat aplikasi android, konsep dasar menjadi
prioritas pertama pembelajarannya.
Memilih bahasa pemrograman terstruktur menjadi hal pertama yang harus dilakukan, contohnya
memilih Pascal dan C. Tidak harus mempelajari sampai benar-benar ahli, kuasai konsep dasarnya.
Ketika konsep telah dikuasai, akan mudah mempelajari selainnya. Karena pada dasarnya semua
bahasa memiliki prinsip dan fungsi yang sama.
Kelebihan metode ini adalah wawasan luas, namun membutuhkan waktu cukup lama. Pelatihan atau
pembelajaran secara sistematis sangat diperlukan untuk memastikan proses belajarnya efektif dan
efisien. Mengikuti kursus terstruktur atau mengikuti perkuliahan sangat dianjurkan, karena telah
memiliki kurikulum terstruktur.
Masing-masing teknik memilih memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika memiliki kebutuhan belajar
adalah cepat dan fokus, teknik pertama cocok untuk dipilih. Tetapi jika ingin belajar secara terstruktur
teknik kedua lebih relevan. Sebagai developer untuk menentukan teknik memilih bahasa
pemrograman yang tepat, motivasi pribadi bisa menjadi acuannya.